Penanaman Nilai Pendidikan Karakter Kedisiplinan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar (Instilling the Disciplinary Character Values in Improving Learning Outcomes of Elementary School Students)

 

Elya Umi Hanik1*, Nalimatul Istiqomah2, Afnan Nur Hanifah3, Wahyu Trisnawati4, Layyinatus Syifa5

1,2,3,4,5Institut Agama Islam Negeri Kudus

Corresponding Author: Afnan Nur Hanifah, E-mail: afnannurhanifah@gmail.com

ARTICLE INFO

ABSTRACT

Received: 03-11-2021

Accepted: 08-14-2021

Volume: 1

Issue: 1

DOI: https://doi.org/10.53754/civilofficium.v1i1.252

Students must be able to improve academic results and character. Therefore, teachers have a vital responsibility in instilling discipline in their students. This writing aims to learn about implementing the inculcation of disciplinary character values in improving student learning outcomes. This research uses descriptive qualitative research methods. This study collected data through interviews, observation, and documentation. Data collection was carried out in discussion forums with foundations, principals, and teachers to obtain information about applying discipline character values in improving student learning outcomes with various school policies at Al-Masoem Elementary School through a question-and-answer process. To explain the process of instilling disciplinary character values that can improve student learning outcomes. The population of this study was students and educators of SD AL-Ma'soem. The study results concluded that the values of disciplined characters were obtained consistently through time and materials that could help students achieve their potential. This study is inseparable from the teacher's responsibility in developing student character through life habits, discipline, attitudes, behavior, and ethics. Thus, the availability of this paper is believed to be able to instill discipline in children, improve learning outcomes.

KEYWORDS

 

Disciplinary Character Values, Elementary School, Student Learning Outcomes.

1. Pendahuluan

Pendidikan karakter harus diperkuat di zaman sekarang ini, terutama mengingat banyaknya peristiwa yang menandakan krisis moral di kalangan anak-anak, remaja, dan orang tua mereka (Mahendra, 2019). Untuk itu perlu dimulai pembangunan pendidikan karakter sedini mungkin, dimulai dari keluarga dan berlanjut ke sekolah dan akhirnya ke masyarakat (Putra, 2019).

Siswa yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran di sekolah tidak akan terlepas dari berbagai peraturan yang berlaku di lembaganya masing-masing. Setiap mahasiswa diharapkan mampu berperilaku sesuai dengan norma dan peraturan lembaga. Ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap banyak aturan dan peraturan yang berlaku di sekolah merupakan faktor penting dalam disiplin siswa. Disiplin sekolah, di sisi lain, mengacu pada aturan, peraturan, dan berbagai persyaratan lain yang dimaksudkan untuk mengatur perilaku siswa.

Penanaman kualitas karakter disiplin yang tepat pada anak akan menghasilkan konstruksi perilaku positif di masa depan (Annisa, 2019). Anak-anak bertindak sesuai dengan nilai dan standar yang mengatur lingkungan sosialnya sehingga kehadirannya diterima dengan baik oleh masyarakat di mana mereka tinggal (Annisa, 2019).

Dalam upaya menanamkan kualitas karakter disiplin pada anak, segala macam pengaruh yang ditunjukkan kepada siswa dipertimbangkan, agar siswa dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan (Mizaniya & Muqowim, 2020). Selain itu, disiplin sangat penting bagi siswa untuk menyelesaikan harapan yang mungkin ingin mereka tempatkan di lingkungan mereka melalui tindakan mereka. Hanya melalui disiplin anak-anak dapat belajar untuk hidup dengan kebiasaan sehat dan bermanfaat bagi diri mereka sendiri serta lingkungan di sekitar mereka (Mizaniya & Muqowim, 2020).

Karena maraknya perilaku menyimpang yang bertentangan dengan norma kedisiplinan lainnya, seperti datang terlambat ke sekolah, membuang sampah sembarangan, bolos sekolah, tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak memakai seragam sesuai aturan, dan lain sebagainya (Bishop et al., 2018). penting untuk memperkuat nilai-nilai karakter disiplin dalam masyarakat saat ini. Guru menggunakan hukuman seperti peringatan lisan untuk memastikan bahwa siswa tidak terus melakukan pelanggaran secara teratur. Siswa juga diperingatkan untuk tidak mengulangi pelanggaran (Bishop et al., 2018).

Pendidikan karakter ditetapkan menjadi gerakan nasional yang memberdayakan sekolah sebagai agen dalam pengembangan karakter siswa melalui pengajaran dan keteladanan. Pendidikan karakter harus memiliki kapasitas untuk mengembangkan sifat-sifat luhur siswa seperti kasih sayang kepada orang lain, menghormati orang yang lebih tua, tanggung jawab, dan disiplin. Lembaga sekolah harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan program pendidikan karakter. Pendidikan karakter siswa, di sisi lain, harus memiliki kemampuan untuk menghindarkan siswa dari sikap dan tindakan yang negatif atau tercela. Pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan anak apa yang benar dan salah, tetapi juga berfokus pada membangun kebiasaan baik pada siswa, mendorong mereka untuk berkeinginan untuk melakukan hal-hal baik dalam hidup mereka (Komara, 2018).

Sudah banyak peneliti yang mengaji tentang penanaman karakter disiplin sebagai objek penelitian seperti penelitian yang dilakukan oleh Annisa dimana dalam penelitiannya mengenai implementasi nilai karakter disiplin di sekolah dan pihak mana saja yang terlibat dalam mendukung pendidikan karakter tersebut. Adapun hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa untuk mendukung tercapainya keberhasilan nilai karakter disiplin di sekolah dasar, terdapat tujuh kebijakan sekolah, diantaranya program pendidikan karakter, menetapkan aturan sekolah dan aturan kelas, melakukan sholat dhuha dan sholat dzuhur berjamaah, membuat pos afektif di setiap kelas, memantau perilaku kedisiplinan siswa di rumah melalui buku catatan kegiatan harian, melibatkan orang tua dalam pendidikan karakter disiplin, dan melibatkan komite sekolah dalam pendidikan karakter disiplin (Annisa, 2019). Pelaksanaan kebijakan tersebut harus mendapat dukungan dari seluruh warga sekolah, baik kepala sekolah, guru, komite sekolah, siswa dan orang tua. Selain itu, diperlukan juga perencanaan yang matang untuk menyusun program sekolah serta melaksanakan program dan penegakan aturan sekolah secara konsisten (Irsan & Syamsurijal, 2020)

Fakta bahwa begitu banyak prinsip disiplin yang dipelajari menggambarkan betapa pentingnya disiplin dalam mengembangkan kepribadian siswa. Siswa harus mampu meningkatkan hasil akademik serta karakternya. Oleh karena itu, guru memiliki tanggung jawab vital dalam menanamkan disiplin pada murid-muridnya. Membangun karakter peserta didik untuk belajar seperti peduli, jujur, dan tanggung jawab sehingga jiwanya terbangun. Ini dapat membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tekanan lingkungan yang berdampak pada hasil belajar siswa. Dengan demikian, disiplin merupakan sikap yang mempengaruhi belajar siswa. Siswa membutuhkan disiplin karena dapat membentuk pertumbuhan akademik mereka.

2. Kajian Literatur

Pedidikan karakter merupakan hal yang penting untuk ditanamkan kepada generasi muda. Pendidikan karakter bukanlah tanggung jawab segelintir orang atau lembaga tertentu saja. Untuk mendukug keberhasilan pendidikan karakter, perlu dilakukan tentang moral dasar yang perlu dimiliki anak dan remaja untuk mencegah melakukan sikap yang tidak baik yang dapat merugikan orang lain. Pendidikan karakter disekolah tidak akan berhasil jika pembelajarannya hanya berupa hafalan saja. Maka dari itu, guru sangat berperan dalam mengintegrasikan karakter disiplin pada setiap mata pelajaran. Serta pentingnya pembuatan aturan sekolah maupun aturan kelas itu penting karna menciptakan budaya disiplin  di sekolah akan mempengaruhi salah satu faktor yaitu aturan sekolah dan norma-norma yang dapat mempengaruhi disiplin kelas.

Salahudin (2013 : 111) mendefinisikan disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Samani (2012 : 121) memaknai bahwa karakter disiplin merupakan sikap dan perilaku yang muncul sebagai akibat dari pelatihan atau kebiasaan menaati aturan, hukum atau perintah.

Menurut Ngainun Naim dalam bukunya, “Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang yang tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang diberikan kepadanya.

Disiplin adalah “rasa tanggung jawab dari pihak siswa berdasarkan kematangan rasa sosial untuk mematuhi segala aturan dan tata tertib sekolah sehingga ia dapat belajar dengan baik. Dan juga disiplin bukan hanya suatu aspek tingkah laku siswa dalam kelas/sekolah saja, akan tetapi juga di dalam kehidupan di masyarakat sehari-hari.

Berdasarkan pengertian tersebut maka karakter disiplin merupakan perilaku yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mematuhi aturan yang ada.  Jadi disiplin merupakan sikap seseorang dalam melakukan segala sesuatunya berdasarkan aturan-aturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungannya.

Pendidikan karakter disiplin merupakan hal penting untuk diperhatikan dalam rangka membina karakter seseorang. Berbekal nilai karakter disiplin akan mendorong tumbuhnya nilai-nilai karakter baik lainnya sehingga dalam pembelajaran akan dapat meningkatkan hasil belajarnya, serta akan tumbuh sikap tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, dan sebagainya pada diri siswa.

Maka dari itu sumber kedisiplinan dalam belajar berkaitan erat dengan kepatuhan siswa terhadap peraturan-peraturan tertentu, baik yang ditetapkan oleh diri sendiri maupun pihak lain. Dalam belajar siswa harus memiliki kesadaran sendiri untuk mematuhinya tanpa harus ada paksaan dari orang lain. Siswa yang sudah terbiasa belajar yang teratur otaknya akan terlatih setiap hari. Dengan seringnya daya pikir mendapat latihan maka kan menyebabkan ketajaman daya pikir, sehingga siswa mudah untuk menerima materi pelajaran dengan baik agar hasil belajarnya dapat meningkat.

3. Metodologi

Pengumpulan data menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif (Sari et al., 2021). Ramdhan (2021, p. 7) mendefinisikan penelitian deskriptif sebagai studi yang menggambarkan temuan. Penelitian deskriptif berusaha untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan memvalidasi fenomena yang sedang dipelajari. Dalam penelitian, suatu topik harus layak diangkat, bernilai ilmiah, dan tidak terlalu luas Ramdhan (2021, p. 7). Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, siswa, dan guru SD Al-Ma'some Jatinangor, Bandung.

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara adalah dialog antara dua orang: orang yang mengajukan pertanyaan (pewawancara) dan orang yang menjawab pertanyaan (orang yang diwawancarai). Observasi dilakukan dalam forum diskusi dengan yayasan, kepala sekolah, dan guru untuk memperoleh informasi tentang penerapan nilai karakter disiplin dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan berbagai kebijakan sekolah di SD Al-Masoem melalui proses tanya jawab. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang peraturan dan tata tertib sekolah, serta rencana pembelajaran yang dibuat oleh instruktur.

4. Hasil dan pembahasan

4.1.1 Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Kedisiplinan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Al-Ma’soem

Al Ma’soem adalah salah satu Yayasan pendidikan islam yang berdiri pada tahun 1986 yang di dirikan oleh bapak H. Ma’soem yang berdiri dijalan Raya Cipacing No.22 Jatinangor,  Sekolah Dasar Al-Masoem merupakan sekolah yang mengajarkan kedisiplinan, dalam artian para siswa diajarkan untuk disiplin mengatur waktu dengan baik dalam kegiatan belajar serta disiplin dalam berbagai hal. Dengan menjadi murid disiplin maka proses belajar mengajar yang berlangsung dapat nyaman dan efektif. Para siswa yang belajar di SD Al-Masoem dilatih untuk membiasakan disiplin dengan siswa datang sebelum alarm masuk berbunyi, siswa diajarkan untuk menjaga kebersihan seperti memebuang sampah pada tempatnya dan tidak mencoret-coret meja, siswa dituntut untuk bekerja sendiri dan tidak memperbolehkan kerja sama dengan temannya saat mengerjakan ujian ataupun ulangan.

Selain itu Sekolah Dasar Al-Masoem memiliki sistem tata tertib untuk menunjang kedisplinan para peserta didik. Jika para siswa melanggar tata tertib tersebut maka akan mendapatkan sanksi. Sanski tersebut berupa teguran dan poin pelanggaran, poin yang diberikan tergantung dari seberat apa pelanggaran yang dilakukan peserta didik. Poin pelanggaran skor paling tertinggi adalah 100 poin, jika sudah mencapai 100 poin peserta didik harus berat hati di kembalikan kepada orang tuanya. Selain itu peserta didik yang ketahuan menyontek akan dikenakan point 100, perkelahian bagi pemukul pertama tidak melihat yang salah dan yang benar dikenakan 100 poin, serta bagi peserta didik yang keluar di lingkungan luar sekolah masih memakai seragam akan dikenakan juga 100 poin. Seperti itulah penerapan karakter kedisiplinan untuk peserta didik.

Disiplin sangat penting bagi siswa, tidak hanya karena memungkinkan mereka untuk mengikuti semua aturan pada waktu yang tepat, tetapi juga karena memungkinkan mereka untuk mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi. Tidak hanya siswa saja yang dididik untuk bersikap disiplin, akan tetapi guru atau pendidik juga wajib memberi contoh yang baik dalam berdisiplin kepada murid, seperti guru yang mengajar di SD Al-Ma’soem harus menghindari kebiasaan selalu terlambat masuk kelas. Jika hal itu terjadi, maka siswa tidak akan mempunyai sikap disiplin bilamana gurunya sendiri tidak disiplin. Jadi, hal semacam itu merupakan upaya untuk mendisiplinkan siswa.

Selain mengajarkan kepada siswa tentang pentingnya kedisiplinan, guru memiliki kewenangan untuk menerapkan disiplin dalam pembelajaran siswa di lingkungan sekolah. Selain itu, mengajarkan siswa tentang berbagai karakter positif seperti kejujuran merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran. (Zulkarnain, 2019). Ada beberapa cara lain untuk mendisiplinkan siswa, yaitu diantaranya dengan menerapkan peraturan tata tertib yang tegas sehingga gampang untuk ditiru dan dapat menciptakan keadaan yang mendukung untuk belajar, serta para guru tidak henti memperkenalkan kepada murid tentang perlunya disiplin dalam belajar guna memperoleh hasil yang baik. Upaya tersebut penting diterapkan, karena di sekolah seorang siswa bukan hanya belajar, tetapi juga berinteraksi dengan para pendidik yang mendidik dan mengajarnya. Sehingga perilaku, perkataan, dan perbuatan para guru yang terlihat dan terdengar serta dipandang baik bagi peserta didik bisa mudah ditiru. Maka dari itu, tingkah laku yang ditunjukkan guru di SD Al-Ma’soem merupakan usaha mengenai cara pendisiplinan murid di sekolah Dasar. Dari upaya pendisiplinan tersebut, diharapkan siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan nyaman sehingga hasil belajar siswa nantinya bisa memuaskan. Dan juga bisa melahirkan lulusan-lulusannya menjadi generasi yang cageur bageur pinter, lulusan yang bisa di terima oleh masyarakat, lulusan yang berguna bagi agama, keluarga, dan bangsanya sehingga bisa baik dimata masyarakat.

4.1.2 Model Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Kedisiplinan Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Al-Ma’soem

Dilihat dari hasil penelitian di atas mengungkapkan bahwa setiap siswa itu pasti memiliki sifat yang berbeda-beda. maka dari itu, penanaman nilai-nilai karakter disiplin dilakukan dengan:

1.       Nilai karakter menjadi indikator pendukung keberhasilan pembinaan dan pengembangan pembentukan karakter.

2.       Nilai karakter berkualitas tinggi meningkatkan kualitas pendidikan, kinerja siswa di sekolah, dan kualitas interaksi manusia.

3.       Sebagai karakter, disiplin menunjukkan perilaku yang teratur dan mematuhi berbagai peraturan perundang-undangan. Misalnya, menjaga kedisiplinan di kelas di sekolah dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan datang tepat waktu setiap hari.

4.       Disiplin, sebagai sifat karakter yang melekat pada orang, dapat digunakan untuk melatih pengendalian diri dalam banyak situasi.

Pendidikan karakter adalah upaya yang disengaja untuk membantu siswa menyadari potensi penuh mereka dengan menanamkan di dalamnya karakteristik karakter yang positif. Pendidikan karakter akan membantu menanamkan nilai-nilai karakter positif dalam diri manusia, yang kemudian akan menjadi pedoman bagi tindakan mereka sehari-hari.

Untuk menanamkan kedisiplinan dalam belajar anak, pendidikan karakter penting diterapkan di sekolah. Untuk mengembangkan siswa berkualitas tinggi, siswa yang mempraktikkan disiplin belajar cenderung memiliki hasil belajar yang kuat. Agar anak dapat berprestasi di sekolah, salah satu aspek yang mempengaruhi pembelajaran adalah disiplin belajar. Tanggung jawab siswa dapat ditumbuhkan dengan disiplin belajar.

Yon Gani dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa kurangnya kesadaran dan pemahaman juga berpengaruh dalam karakter siswa tentang penerapan aturan melalui sistem penilaian, padahal guru atau piket sudah berulang kali menjelaskan dan mengingatkan. Kesadaran terutama itu lahir dari niat tulus dalam pikiran seseorang (Gani, 2018). Demikian pula karakter sejati lahir pada diri setiap siswa yang menyadari pentingnya disiplin dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan sosial siswa di luar madrasah sangat rapuh dan mempengaruhi pembentukan kepribadiannya. Seorang siswa yang terkait dengan lingkungan tidak tegas menegakkan aturan atau mengabaikan aturan tidak menutup kemungkinan bahwa hal ini berdampak negatif terhadap perilaku siswa ketika berada di lingkungan madrasah.

Nilai-nilai karakter kedisiplinan dapat diterapkan dengan baik melalui berbagai latihan dan pendidikan. Dengan latihan dan pembiasaan siswa diharapkan akan terbiasa pada perbuatan baik. Kalau suatu perbuatan sudah terbiasa dilakukan siswa maka akan mudah mengerjakan tanpa paksaan. Disiplin merupakan hal yang penting dan harus ditanamkan pada anak didik di sekolah sedini mungkin. Sekolah adalah tempat untuk melatih dan memahami pentingnya disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kebiasaan yang baik dilakukan anak sejak dini maka akan dilakukan secara terus menerus di masa yang akan datang dan dapat membentuk pribadi yang mempunyai karakter yang baik (Wuryandani et al., n.d.).

Pelaksanaan pendidikan karakter untuk meningkatkan disiplin dalam belajar, antara lain: kegiatan pembelajaran, penerapan pendidikan karakter di sekolah dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Juhri (2020) dan Rosarina et.al., (2016) dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa setelah rencana pembelajaran dijalankan, kinerja guru dalam melakukan pembelajaran eksposur adalah dengan sungguh-sungguh mengikuti pembelajaran dan menyelesaikan setiap tugas dengan tepat waktu. Aspek sikap sosial memiliki keberanian untuk berbicara di depan siswa lain dan mengungkapkan pendapatnya dengan suara lantang. Aspek kolaborasi dengan orang lain terdiri dari tugas yang berhasil saat dilatih dalam kegiatan diskusi dan proses pembelajaran (Rosarina et al., 2016).

Dengan adanya aturan sekolah maupun aturan kelas siswa akan memiliki pandangan yang jelas tentang apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan, serta konsekuensi/sanksi terhadap pelanggaran aturan yang ada. Aturan sekolah maupun aturan kelas berperan penting dalam mendisiplinkan siswa maka dari itu guru sangat berperan dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan kedisiplinan pada siswa agar meningkatkan hasil belajarnya di dalam kelas.

5. Simpulan

Nilai-nilai karakter yang berkualitas tinggi dalam meningkatkan kualitas sekolah, meningkatkan kinerja sekolah dan meningkatkan hubungan antar manusia. Karakter disiplin adalah nilai karakter yang ada pada diri seorang individu dengan diwujudkan selalu menghargai waktu. Disiplin sebagai karakter dilakukan secara berkelanjutan, konsisten terhadap waktu dan hal-hal yang dipelajari akan membawa seorang siswa akan mewujudkan potensinya.

Menerapkan karakteristik kedisiplinan pada siswa di Sekolah Dasar Al-Ma’soem berupa sistem tata tertib untuk menunjang kedisiplinan para peserta didik dengan menggunakan sistem point pelanggaran dan tidak adanya sanksi fisik sedikit pun hanya memberikan teguran berupa poin pelanggaran tergantung dari seberat apa pelanggaran yang di lakukan peserta didik.

Peran guru dalam mengajarkan pentingnya disiplin, guru mempunyai wewenang dalam menerapkan disiplin dalam belajar siswa di lingkungan sekolah, tentang sejumlah karakter positif seperti kejujuran merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dalam proses belajar. Upaya membiasakan karakter disiplin di SD Al-Ma'soem dengan mewajibkan siswa datang sebelum belum masuk berbunyi, mengajar untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan saat ujian berlangsung siswa di tuntut untuk bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan untuk bekerja sama dengan teman nya karena hal seperti itu merupakan perbuatan yang tidak baik. Tidak hanya siswa saja yang dididik untuk bersikap disiplin, akan tetapi guru atau pendidik juga harus memberikan contoh yang baik dalam berdisiplin kepada siswa. Sikap dan perilaku yang di tampilkan guru di SD Al-Ma’soem pada dasarnya merupakan bagian dari upaya mendisiplinkan siswa di sekolah.

6. Daftar Pustaka

 

Annisa, F. (2019). PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Perspektif Pendidikan Dan Keguruan, 10(1). https://doi.org/10.25299/perspektif.2019.vol10(1).3102

Bishop, S. A., Okagbue, H. I., Oludayo, O. A., Agboola, O. O., Agarana, M. C., & Adamu, M. O. (2018). Survey dataset on the types, prevalence and causes of deviant behavior among secondary school adolescents in some selected schools in Benin City, Edo State, Nigeria. Data in Brief, 20. https://doi.org/10.1016/j.dib.2018.07.059

Dr. Ryzal Perdana, S. P. M. P., Prof. Dr. Budiyono, M. S., Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M. S., & Sukarmin, S. P. M. S. (2020). MODEL PEMBELAJARAN ISC (INQUIRY SOCIAL COMPLEXITY): Untuk Memberdayakan Critical And Creative Thinking (CCT) Skills (I). Penerbit Lakeisha.

Faradillah, A., Hadi, W., & Soro, S. (2020). Evaluasi Proses dan Hasil Belajar (EPHB) Matematika dengan Diskusi dan Simulasi (DiSi) (I). Uhamka Press.

Gani, Y. (2018). Penerapan Reward and Punishment melalui Tata Tertib Sistem Point dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Karakter. Jurnal Ilmiah AL-Jauhari: Jurnal Studi Islam Dan Interdisipliner, 3(1). https://doi.org/10.30603/jiaj.v3i1.685

Guerriero, S. (2013). Teachers’ pedagogical knowledge and the teaching profession. In Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).

Irsan, & Syamsurijal. (2020). Implementasi Pendidikan Karakter Disiplin Siswa Di Sekolah Dasar Kota Baubau. JKPD (Jurnal Kajian Pendidikan Dasar), 5(1), 10–17.

Ismail, M. I. (2021). EVALUASI PEMBELAJARAN - Rajawali Pers (I). PT. Raja Grafindo Persada.

Juhri, S. (2020). PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX PADA PEMBELAJARAN IPA. BIO EDUCATIO : (The Journal of Science and Biology Education), 5(2). https://doi.org/10.31949/be.v5i2.2597

Kazulin, A. U., Kozulin, A., Corporation, E., Gindis, B., Ageyev, V. S., Miller, S. M., Brown, J. S., Heath, C., & Pea, R. (2003). Vygotsky’s Educational Theory in Cultural Context (V. S. Alex Kozulin, Aljaksandr U. Kazulin, Boris Gindis, Suzanne M. Miller (Ed.); First). Cambridge University Press.

Komara, E. (2018). Penguatan Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Abad 21. SIPATAHOENAN: South-East Asian Journal for Youth, Sports & Health Education, 4(1).

Lefudin. (2017). Belajar dan Pembelajaran Dilengkapi dengan Model Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran (I). Deepublish.

Mahendra, Y. (2019). Pendidikan Karakter Di Sekolah [CHARACTER EDUCATION IN SCHOOL]. SEMINAR NASIONAL PAGELARAN PENDIDIKAN DASAR NASIONAL (PPDN), 1(1).

Malau, J. (2010). Model-model pembelajaran. Disajikan Pada TOT Guru Pemandu MGMP SMP in Service, 1, 10.

Maretasari, E., & Subali, B. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Laboratorium Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa. UPEJ (Unnes Physics Education Journal), 1(2). https://doi.org/10.15294/upej.v1i2.1375

Matondang, Z., Djulia, E., Sriadhi, S., Simarmata, J., & Iqbal, M. (2019). Evaluasi Hasil Belajar. Yayasan Kita Menulis.

Mizaniya, M., & Muqowim, M. (2020). Model Pembiasaan Karakter Kedisiplinan melalui Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka di MI Al-Muhsin Yogyakarta. FONDATIA, 4(2). https://doi.org/10.36088/fondatia.v4i2.882

Murkatik, K., Harapan, E., & Wardiah, D. (2020). The Influence of Professional and Pedagogic Competence on Teacher’s Performance. Journal of Social Work and Science Education, 1(1). https://doi.org/10.52690/jswse.v1i1.10

Mutasam, U., Ibrohim, I., & Susilo, H. (2021). Penerapan Pembelajaran Sains Berbasis Inquiry Based Learning Terintegrasi Nature of Science Terhadap Literasi Sains. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 5(10), 1467. https://doi.org/10.17977/jptpp.v5i10.14131

Ngainun Naim. 2012. Character Building Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Octavia, S. A. (2020). Model-model pembelajaran (I). Deepublish.

Olson, D. R., & Bailey, R. (2014). Jerome Bruner (Second). Bloomsbury Publishing.

Putra, M. A. H. (2019). Building Character Education Through The Civilization Nations Children. The Kalimantan Social Studies Journal, 1(1). https://doi.org/10.20527/kss.v1i1.1252

Ramdhan, M. (2021). Metode Penelitian. Cipta Media Nusantara.

Rosarina, G., Sudin, A., & Sujana, A. (2016). Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Wujud Benda. Jurnal Pena Ilmiah, 1(1), 371–380. https://doi.org/10.17509/jpi.v1i1.3043

Salahudin, A dan Irwanto 2013. Pendidikan Karakter. Bandung.Pusaka setia

Samani, M.H. (2012). Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sari, M. Y. A. R., . Husain, H., Amalia, M., Ridwan, M., Jumaah, S. H., Septiani, R., Idris, M., Sari, D. C., Ayu, R. K., & Wahid, S. H. (2021). Metodologi Penelitian Hukum. In Nuta Media. Nuta Media.

Sudrajat, A. (2008). Pengertian Pendekatanx. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, Dan Model Pembelajaran, 12.

Wuryandani, W., Maftuh, B., & Budimansyah, D. (n.d.). Kata Kunci: 286–295.

Zulkarnain, D. (2019). Peran Guru Dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakter Pada Siswa Kelas X Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Palangka Raya. Jurnal Civic Education: Media Kajian Pancasila Dan Kewarganegaraan, 3(1), 27. https://doi.org/10.36412/ce.v3i1.905

 

© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License (CC BY NC) license (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/).